Tuesday, January 20, 2009

Geleng

Mereka adalah bagian dari bangsa yang besar. Ada teman saya bilang bahwa mereka sudah menapaki semua bagian permukaan bumi, sehingga beberapa waktu yang lalu mereka mendaratkan satelitnya ke bulan (mungkin sebagai langkah awal untuk mendaratkan orangnya di bulan). Saya tidak tega menyebut mereka “bawang”. Karena tidak semua dari mereka bau bawang, kadang bau yang lain, he..he.. Kalo disebut “geleng” atau “gedheg”, mungkin lebih tepat. Apabila kita memberikan suatu “yes/no question”, maka jawaban merekapun akan sama.

Satu hal yang menarik, ketika saya sedang berkenalan sama orang “geleng”, ada kesamaan pada pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan kepada saya. Secara sederhana, urutan pertanyaan-pertanyaan itu adalah:

1. “What’s your name?”. Saya jawab, “Didik”

2. “How old are you?”. Saya jawab, “23”

3. “Are you married?”. Saya jawab, “yes”

4. “How many kids do you have?”. Saya jawab, “one”

5. “Boy or girl?”. Saya jawab, “girl”

6. “How old is she?”. Saya jawab, “one year”

Nah, urutan pertanyaan itu pasti akan berulang di setiap saya berkenalan sama orang lain yang masih sebangsanya. Jadi sekarang, ketika pertanyaan mereka sudah sampai apakah saya sudah menikah, saya sambung saja jawabannya, “yes, I have one kid, girl, one year old”, praktis kan.

Walaupun saya sering mendengar cerita-cerita yang kurang menyenangkan dari orang-orang kita yang pernah berinteraksi dengan mereka, sejauh ini saya menikmati kerja bareng mereka. Saya jadi bisa mengenal berbagai karakter yang belum saya temui sebelumnya. Bukankah Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kita saling mengenal kan?

No comments: