Di sela-sela pekerjaan, aku dan teman-teman dari lain bangsa asyik ngobrol. Kebetulan mereka dari Nepal dan Srilanka. Dan salah satu dari mereka menanyakan padaku tentang bahasa resmi negaraku. Tentu saja aku jawab Bahasa Indonesia dan aku tambahi bahwa di Indonesia sendiri terdapat ratusan bahasa daerah, yang satu sama lain belum tentu saling mengetahui.
Tanpa terduga, salah seorang dari mereka bertanya lagi, “Bahasa resmi negaramu itu asalnya dari bahasa daerah mana?” Sebuah pertanyaan yang sangat cerdas dan bahkan aku belum pernah memikirkannya sebelumnya.
Bangsa Indonesia, yang mayoritas penduduknya adalah orang Jawa, harus mengakui bahwa bahasa persatuan yang kita gunakan adalah adopsi dari bahasa Melayu. Dan bahasa Melayu sendiri awalnya dipakai di daerah Sumatera. Maka dari itu kalau kita “cakap-cakap” dengan orang Malaysia masih bisa saling memahami.
Dan bahasa daerah mayoritas penduduk (Boso Jowo-red) lama kelamaan ditinggalkan. Sebuah bahasa yang sangat rumit karena penuh dengan klasifikasi strata mulai dari Kromo Inggil sampai Ngoko Lugu, yang Wong Jowo belum tentu mengetahuinya. Hampir bisa dipastikan, lama kelamaan Boso Jowo berubah menjadi Boso Suriname. Dimana kata “mangan” diucapkan dengan sama maknanya kepada Bapak, Adik, teman main, Kanjeng Sinuhun, ayam, kucing, dsb.
Jadi apakah Sumatera itu lebih istimewa dibanding Jawa? Cari sendiri jawabannya.
No comments:
Post a Comment